Mbahas Isu Lingkungan

Maret 28, 2008

Bicara soal isu lingkungan, bukan lagi bicara soal tanggung jawab kebidangan ilmu tertentu. Semua elemen, semua bagian harus mengambil peran. Bloger pun boleh bicara tentang lingkungan, soal isu juga soal upaya aksi nyata. Malam ini, di perempatan kantor pos besar, kawasan nol kilometer, di depan monumen Serangan Oemoem 1 Maret 1949 bakal ada kumpul-kumpul rutin Bloger Jogja atau yang dikenal dengan sebutan Juminten. Tapi khusus malam ini ada satu tema tang akan kami angkat, yaitu tentang isu lingkungan.

Jangan pernah mengkhawatirkan akan keseriusan acara yang menyerupai seminar. Dengan method of delivery berupa Guyon goblog dan gojek kere mestinya isu lingkungan ini bisa lebih merakyat. Tentang bagaimana metode yang paling tepat menyampaikan isu lingkungan kepada para bloger kere dan ber-IQ jongkok ini, serahkan kepada Pakde Mbilung saja.

Kami bukan bicara tentang isu lingkungan sementara AC menyala menguras energi. Cuma angin malam yang jadi penyejuk suasana. Di ruas trotoar malioboro, diharapkan bisa membuat diskusi para jelata ini (semakin) menyentuh bumi.

Jika ingin bergabung, tak peduli dari mana sampeyan berasal, langsung datang saja. Acara dimulai sekitar pukul 20.00. Bawa cemilan dan tomat segar sangat dianjurkan.

Mari bergabung, dan selamatkan masa depan.

Bagi beberapa orang, menulis di blog adalah kesukaan. Usaha untuk melepas penat karena dera pekerjaan sehari-hari. Meski beberapa melakukannya dengan mencuri waktu untuk bekerja itu sendiri. Dengan kata lain, menulis blog yang tadinya sebagai sampingan malah jadi pekerjaan utama.

Sebuah blog yang tumbuh dengan pemeliharaan penuh kasih sayang dan sepenuh hati itu, kemudian tumbuh bagai anak kandung yang disayang-sayang. Dimanja, dibersihkan dari sampah, lalu bahkan dijaga jangan sampai terisi hal tak bermutu. Isi postingan pun mulai diperhatikan, dijaga kualitasnya. Menyajikan sesuatu yang sia-sia bisa menjadi dosa tersendiri.

Blog utama, si anak kandung tadi, seperti harus steril postingan tidak bermutu. Akhirnya untuk menyalurkan keisengan, atau ide-ide yang mungkin tak pantas tampil di depan publik seperti layaknya si anak kandung, dipilihlah jalan selingkuh. Anak tiri berbentuk anak blogpun dijadikan tempat bermarkas ide-ide sampingan yang bukan melulu remeh-temeh. Beberapa malah menunjukkan sisi menarik yang kadang tak kita temukan di blog utama.

Beberapa idola saya, bahkan sudah lama memulainya. Ndorokakung. Tahu kenapa beliau tak lagi menulis puisi menye-menye di blog utama Ndorokakung? Entah karena takut diprotes penggemar kejantanan ndoro, atau apalah. Yang jelas, si lelananging jagad itu kini punya tempat khusus untuk menuliskan kata-kata indah yang bisa membuat wanita dan pria klepek-klepek. Bahkan ada yang diusulkan agar isi post dikomersilkan menjadi SMS asmara untuk bisnis konten provider.

Tikabanget, tak ketinggalan. Tidak puas sepertinya menulis dengan gaya chaotic di blog tikabanget(dot)com, kini menggunakan layanan blogging Dag-Dig-Dug untuk menuliskan apapun yang terlintas atau hasil jarahan ketika blogwalking. Menulis bergaya review, justru lebih mudah dicerna bila dibandingkan blog utama yang alurnya muter-muter tidak karuan. Ini pendapat saya, sampeyan mestinya punya persepsi berbeda. Meski cuma jarahan ringan di blog sampingan, tetap bisa saja mampu menggegerkan blogsphere.

Mas Pitra, pengelolas Media-ide.Bajingloncat.Com yang pernah mewawancarai pengelola situs dewasa 17Tahun2.Com, juga begitu. Mungkin ada sisi lain dunia yang hendak beliau tuliskan. Namun tak pantas atau tak tepat jika ditorehkan di blog Media-Ide, jadinya Dag-Dig-Dug jadi pilihan. Cerita-cerita menarik soal menggunakan ojek sebagai ganti kurir, atau kenangan foto jadul jaman kuliah tentu saja sangat menarik ketika diceritakan dengan gaya bebas. Sebuah gambaran dunia lain dari seorang hebat semacam Mas Pitra.

Pak Nukman pengelola Virtual.co.id juga punya Sudutpandang.Com untuk menulis sisi lain dari pemikiran beliau tentang segala hal. Atau sang adik, Funkshit memiliki sebuah blog di Dag-Dig-Dug yang berisi sisi lain dari Si jomblo ini, oh..oh…oh…ternyata ini adalah blog khusus untuk tugas kuliah 😛

Pada akhirnya menulis adalah (memang) kemerdekaan setiap orang. Mau menulis di blog utama atau blog tidak utama, tetap saja halal dan perlu. Lakukan sebebas hak mau menulis di blog, atau di buku diary berkertas merah jambu.

Daripada gila, karena ide menyumbat pembuluh darah sampeyan. Jangan pula setelah menulis blog dan memiliki blog justru menciptakan belenggu-belenggu baru dalam langkah sampeyan.

Tetap bebas saja melangkah dan tulislah dunia Sampeyan, bagilah kepada kami.