Rp. 500,-

Beberapa hari yang lalu saya membeli suatu barang harganya Rp.4.500,- dan saya membayarnya dengan uang pecahan Rp 5.000,-. Tentu saja kita semua tahu berapakah uang kembalian yang akan saya terima? Ya , benar, saya akan menerima uang Rp 500,-.

Tapi alangkah kagetnya saya melihat uang yang dikembalikan oleh si ibu penjaga warung…
Sulit sekali menggambarkan ekspresi saya waktu itu…
Benar-benar satu hal yang saya ndak nyangka bakalan terjadi sama saya..

Hehe, tangan saya dengan cekatan seperti pencopet segera mengambil uang kembalian dan bergegas mengucapkan terima kasih sebagai basa-basi saja lalu pulang.
Uang yang saya dapatkan itu adalah uang lama yang ada gambar monyet. Kenapa saya begitu senang, walau sebenarnya sangat biasa. Setahu saya sih uang bergambar monyet ini adalah emisi tahun 1992 dan sudah dinyatakan tidak resmi menjadi alat tukar di Indonesia sejak tanggal 30 November 2006.

kenapa kok masih ada bersliweran di toko2? Lalu kenapa saya tetap menerima bahkan senang? Mungkin karena jumlahnya Rp 500,-, lain cerita seandainya itu pecahan Rp 100.000,- misalnya…bisa2 terjadi pertumpahan darah.

Sebenarnya sih, inti postingan saya adalah guyonan waktu saya kecil, kalau ada yang membawa uang lima ratus rupiah bergambar nyemot ini, sambil bercanda demikian;

Pura2 mengetok pintu gambar rumah di lembaran kertas :

Tok..tok..tok..permisi, si anto(bukan nama sebenarnya) ada di rumah tidak?

kemudian ada yang pura2 menjawab :

Ada..lagi main di belakang rumah, liat saja kebelakang…

Nah, tuh lagi nongkrong di pohon…

kembali ke…..pohon….